Bukan hanya dijadikan sebagai hidangan dalam berbagai acara atau perayaan saja, ternyata nasi tumpeng memiliki filosofi dan makna tertentu. Artikel ini akan membahas mengenai filosofi, makna hingga sejarah bukan hanya sebagai kuliner Indonesia yang khas dan wajib dicicipi saja.
Apa Itu Nasi Tumpeng?
Nasi tumpeng merupakan nasi berwarna kuning yang dibentuk menyerupai kerucut dan disajikan di atas tampah dengan beragam lauk pauk sebagai hiasannya. Nasi tumpeng memiliki rasa yang khas dan identik dominan gurih yang sangat cocok dengan lidah masyarakat Indonesia.
Nasi tumpeng merupakan makanan khas Indonesia yang berasal dari daerah Jawa. Oleh karena itu, beberapa perayaan di Jawa tidak terlepas dari nasi tumpeng sebagai hidangannya. Nasi tumpeng ini biasanya dibuat dalam porsi yang besar akan tetapi saat ini banyak dijumpai tumpeng-tumpeng mini atau tumpeng per porsi yang sangat unik.
Apa Filosofi dari Nasi Tumpeng?
Sering dijadikan sebagai hidangan identik di beberapa perayaan, nasi tumpeng ternyata memiliki filosofi dan makna tersendiri dalam budaya Indonesia. Nasi tumpeng berasal dari kata “tumpeng” atau “mempeng” yang mana dalam bahasa Jawa berarti “jika hendak keluar, maka harus bersungguh-sungguh”. Ini berarti apabila melakukan suatu hal, maka harus dilakukan dengan usaha yang sungguh-sungguh atau berdedikasi.
Bentuk kerucut pada nasi tumpeng tidak dibuat secara asal melainkan memiliki makna yang tersirat. Bentuk kerucut pada nasi tumpeng berkonsep pada ketuhanan yang mempresentasikan pada harapan kehidupan yang lebih baik.
Dalam menyajikan nasi tumpeng juga disarankan menggunakan 7 macam lauk. Hal ini perlu dilakukan karena memberikan makna tersendiri bagi pemilihnya. Angka 7 dalam bahasa Jawa disebut “pitu” yang berarti “pitulungan” atau “pertolongan”. Berikut ketujuh makna nasi tumpeng yang perlu diketahui adalah:
1. Nasi
Nasi tumpeng yang disajikan berwarna kuning memiliki arti rezeki dan kemakmuran sehingga sering kali dijadikan sebagai simbol dari rasa syukur atas pencapaian tertentu dalam hidup. Sedangkan untuk nasi tumpeng berwarna putih memiliki arti halal dan bersih yang berarti nasi tumpeng berasal dari sumber yang baik.
Lihat juga : Nasi Tumpeng Simbol Perayaan dan Rasa Syukur
2. Ayam
Ayam pada nasi tumpeng ternyata memiliki makna tersendiri sehingga sangat disarankan dalam pemilihan ayamnya diutamakan memiliki ayam jantan atau ayam jago. Ayam jantan atau jago memiliki arti untuk menghindari sifat yang bersifat negatif seperti kesombongan, merasa benar sendiri, suka menyela saat ada orang berbicara dan lain sebagainya.
3. Ikan Teri
Ikan teri pada nasi tumpeng memberikan makna kebersamaan dan juga kerukunan di mana pada habitatnya ikan teri selalu hidup berkelompok. Dengan menambahkan teri pada nasi tumpeng diharapkan dapat menjaga kebersamaan dan juga kerukunan dari masing-masing yang hadir dalam perayaan tersebut.
4. Telur
Telur tidak lepas dari lauk nasi tumpeng yang banyak diminati. Telur memiliki makna bahwa manusia diciptakan dengan fitrah yang sama. Ini berarti setiap tindakan yang dilakukan harus direncanakan dan dievaluasi.
5. Urapan atau Sayur Urap
Urapan terbuat dari beragam sayuran yang pastinya memberikan makna sendiri bagi nasi tumpeng. Misalnya kacang panjang memberi arti memandang jauh ke depan untuk kehidupannya, toge berarti pertumbuhan dan kangkung berarti perlindungan. Sedangkan untuk sambal urapnya yang terbuat dari parutan kelapa berarti urip (hidup) yang mana akan menyokong kehidupan.
6. Cabai Merah
Cabai merah selain dijadikan sebagai bumbu pelengkap pada tumpeng juga sering kali dijadikan sebagai hiasan yang mempercantik nasi tumpeng. Cabai merah pada hiasan nasi tumpeng memiliki arti api yaitu memberikan cahaya untuk kehidupan.
7. Ikan Lele
Ikan lele juga sering dijadikan pilihan sebagai lauk nasi tumpeng. Meskipun terlihat cukup jarang lauk nasi tumpeng menggunakan ikan lele, ternyata ikan lele dalam nasi tumpeng memberikan arti tersendiri yaitu melambangkan ketekunan dan ketabahan dalam kehidupan.
Bagaimana Kisah Sejarah Nasi Tumpeng?
Melihat banyaknya makna yang terkandung dalam penyajian nasi tumpeng, ternyata nasi tumpeng itu sendiri memiliki kisah sejarah yang perlu diketahui. Awalnya, nasi tumpeng dibuat sebagai simbol tradisi dalam memuliakan gunung-gunung yang mana sebagai tempat persembahyangan tang terdapat arwah leluhur sehingga memiliki bentuk kerucut menyerupai gunung.
Persembahan dalam memuliakan gunung sebagai tempat para dewa dewi ini dilakukan oleh penganut agama Hindu. Setelah adanya ajaran agama Islam, penyajian nasi tumpeng ini memberikan arti sebagai rasa syukur kepada Tuhan yang maha Esa. Biasanya penyajian nasi tumpeng ini juga dilakukan setelah lepas pembacaan Al-Quran.
Itulah makna dari penyajian nasi tumpeng sekaligus kisah sejarah yang belum banyak diketahui termasuk kaum milenial. Dengan sudah memahami makna dari penyajian nasi tumpeng diharapkan makna-makna baik akan selalu hadir dalam setiap perayaan. Jangan sampai Anda salah pilih lauk pauk untuk tumpeng ya! Beda lauk beda maknanya lho.
Lihat juga : Tradisi Nusantara Nasi Tumpeng dan Maknanya!